Selasa, 28 Juli 2015

Pura Mayura Lombok

Pura Mayura dibangun oleh Raja A.A. Made Karangasem selingkungan season 1744, saat kerajaan Bali masih berkuasa pada Pulau Pulau Lombok. Dalam mulanya area taman ini bernama Taman Kelepug. Nama ini diambil dari suara “klepug… klepug… ”, sebagai suara aliran air dari mata air yang jatuh ke kolam. Nama ini lalu diganti saat taman direnovasi tapi A.A. Ngurah Karangasem satu kota season 1866.

Pura Taman Mayura Mataram LombokNama Mayura diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti “burung merak”. Di kondisi itu, masih terdapat dominan ular yang berkeliaran pada akhirnya tetap meresahkan seluruh kalangan yang ingin berdoa dalam pura. Berbagai penasehat selanjutnya menyarankan untuk beternak burung merak, dan memeliharanya di sekota taman juga pura. Keberadaan burung merak cukup membantu di mengusir ular-ular ini. Pada akhirnya publik dapat berdoa juga tenang. Sejak saat tersebut, nama “Mayura” sejak dipakai dan diperhatikan.

Ketika menginjak Taman Mayura, Kamu bakal mendiskusikan kombinasi suasana yang unik. Antara suasana alam yang asri, suasana religius, juga sekaligus bersejarah. Kalangan taman tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu area taman dan area pura.

Dalam area taman, Kita akan mendapati taman yang tertata rapi. Disini Kita akan mendiskusikan kedamaian yang alami. Di sekeliling taman dipagari menurut pohon-pohon Manggis, dan rumput hijaunya yang subur terawat. Di taman tersebut Anda dan akan menemui hal kolam yang ditengahnya berdiri hal bangunan. Bangunan tersebut bernama “Rat Kerte”, berulang disebut merupakan “Gili” (di bahasa Sasak berarti “pulau kecil”). Rat Kerte atau Pulau gili itu dulunya sering digunakan ialah tempat demi berkumpul, melakukan pertempuran atau rapat, dengan demi menerima tamu kerajaan.

Kepada penjaga pura atau pamangku, roh dari area Mayura ini sebenarnya terletak di komplek pura yang berada dalam hulu kolam dan menjadi tempat wisata Lombok yang terkenal. Tapi komplek itu biasanya luput dari mata para pengunjung. Sebab atensi seluruh pengunjung tertarik dalam luasnya area taman yang apik.

Menginjak ke komplek pura, Anda sukses mendapatkan 4 pura nomor satu. Mirip Pura Gunung Rinjani, Pura Ngelurah, Pura Padmasana, dengan Pura Gedong. Pura Gedong berulang dipakai demi peribadatan umat Hindu, bahkan dari beraneka penjuru dunia. Dikarenakan sesuatu tersebut, Pura Gedong juga mempunyai nama lain, ialah Pura Jagad Rana. Dalam area pura tersebut, suasana religius amat terasa.

Pura Mayura LombokKomplek pura ini bukan hanya dikunjungi tapi umat Hindu saja. Siapapun boleh masuk menuju area pura demi melihat-lihat dengan mengenal sejarahnya. Cuma di waktu-waktu tertentu saja, area pura ditutup demi umum. Mirip dalam perayaan Galungan, perayaan Kuningan, serta hari raya umat Hindu lainnya. Jika Anda mau mengetahui makin dominan tentang kompleks pura juga Taman Mayura itu, Kita bisa menanyakannya pada pemangku di Bale Pawedan.

Pura Taman Mayura terletak di dekat komplek bisnis dengan pertokoan di daerah Cakranegara, Mataram. Kamu sukses mengunjungi Pura Taman Mayura ini dan kendaraan pribadi atau umum. Perjalanan ke pura tersebut hanya sekitar 15 menit dari pusat kota. Jikalau Kamu memakai kendaraan pribadi, Kita berhasil mencapai perempatan Cakranegara terlebuh dahulu. Dari perempatan ini, Pura Taman Mayura hanya berjarak 500 Meter. Seumpama Anda memilih menggunakan angkutan umum, naiklah angkutan yang berwarna kuning yang ke ke arah Timur. Anda sukses berpesan untuk sopir atau kernet untuk menurunkan Kamu dalam Pura Taman Mayura. Harga angkutan itu cuma sekitar Rp. lima.000 per orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar